Rusia mendaftarkan proses administratif terhadap WhatsApp terkait kegagalan mereka untuk melokalisasi data pengguna pada Jumat (30/7) kemarin.
Kantor berita Interfax melaporkan dalam kutipan dokumen pengadilan Rusia akan mendenda WhatsApp sebanyak antara 1 juta dan 6 juta rubel atau sekitar Rp 197 juta – 1,18 miliar.
Facebook sebagai induk perusahaan pun belum memberikan tanggapannya akan kasus tersebut.
Mengutip dari Reuters, Senin (2/8/2021) sehari sebelumnya Kamis (29/8) Rusia juga telah mendenda Alphabet Google sebesar 3 juta rubel atau sekitar Rp 592 juta lantaran Google telah melanggar undang-undang data pribadi pengguna.
Google juga tidak menghapus konten yang dilarang dan kerap membuat kesal pihak berwenang Rusia dengan memblokir beberapa akun YouTube yang dimiliki oleh tokoh dan media pro-Kremlin.
WhatsApp Terancam Denda Rp 1 Miliar, Kenapa
Tuntutan ini juga ditujukan kepada Facebook dan Twitter karena melakukan pelanggaran yang sama. Facebook dan Twitter pun belum menanggapi hal ini.
Kasus-kasus tersebut adalah bagian dari perselisihan yang lebih luas antara Rusia dan Big Tech (perusahaan-perusahaan besar teknologi).
Moskow pun kerap mendenda raksasa media sosial karena gagal menghapus konten yang dilarang.
Selain itu pemerintah Rusia juga berusaha menekan perusahaan teknologi asing untuk membuat kantornya di Rusia.
Deretan Aplikasi yang Paling Banyak Bagikan Data Pengguna ke Pihak Ketiga
Sebuah studi mengungkap, Instagram bagikan lebih banyak data pengguna ketimbang aplikasi App Store lainnya.
Studi ini dilakukan oleh perusahaan keamanan penyimpanan cloud bernama pCloud berdasarkan pada fitur label privasi Apple pada App Store.
Lihat disini: gaptex.id
Hasil analisis ini, pCloud menemukan Instagram membagikan 79 data yang mereka kumpulkan kepada pihak ketiga.
Data-data pengguna yang dibagikan Instagram pada pihak ketiga meliputi data pembelian, lokasi, informasi kontak, daftar kontak, konten pengguna, riwayat pencarian dan penelusuran, pengenal, data penggunaan, diagnostik, dan informasi finansial.
Sementara di tempat kedua, Facebook membagikan 57 persen data yang mereka kumpulkan dari pengguna kepada pihak ketiga.
Sedikit Bagikan Data Pengguna
Sementara itu, Skype, Microsoft Teams, Google Classroom, Telegram, Clubhouse, Netflix, dan Signal sama sekali tidak mengumpulkan data untuk iklan atau pun untuk pihak ketiga.
Dalam hal media sosial, Bigo Live dan Likee masuk di antara 20 aplikasi teraman untuk digunakan. Aplikasi ini hanya mengumpulkan 2 persen data pribadi dari pengguna.
“Raksasa media sosial seperti Instagram dan Facebook berupaya mengumpulkan informasi sebanyak mungkin dari pengguna ketimbang memprioritaskan menjaga privasi pengguna,” kata Dimitrov.
Ia mengingatkan, ke depannya siapa pun yang menggunakan aplikasi apa pun harus menyadari informasi apa saja yang harus diserahkan kepada platform.
Daftar Aplikasi Terbanyak Bagikan Data ke Pihak Ketiga
Berikut adalah daftar aplikasi yang paling banyak bagikan data pengguna ke pihak ketika, menurut studi pCloud:
- Instagram — bagikan 79 persen data yang diperoleh ke pihak ketiga
- Facebook — bagikan 57 persen data ke pihak ketiga
- LinkedIn — bagikan 50 persen data ke pihak ketiga
- Uber Eats — bagikan 50 persen data ke pihak ketiga
- Trainline — bagikan 50 persen data ke pihak ketiga
- YouTube — bagikan 43 persen data ke pihak ketiga
- YouTube Music — bagikan 43 persen data ke pihak ketiga
- Deliveroo — bagikan 36 persen data ke pihak ketiga
- Duolingo — bagikan 36 persen data ke pihak ketiga
- eBay — bagikan 36 persen data ke pihak ketiga.
Sementara aplikasi terkemuka seperti TikTok, Snapchat, Spotify, Tinder, dan Twitter membagikan sekitar 20-30 persen data yang dikumpulkan ke pihak ketiga.